Perbedaan juru bicara dengan public relation
a.
Pengertian Juru Bicara
Dari segi pengertian, ”Juru Bicara adalah orang yang
kerjanya memberi keterangan resmi dan sebagainya kepada umum; pembicara yang
mewakili suara kelompok atau lembaga; penyambung lidah”.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1999 : 423).
b.
Pengertian PR
Pubic Relation yang biasa disingkat PR jika dilihat
dari suku katanya (Public = Publik) dan (Relations = Hubungan) sehingga dapat
diartikan sebagai hubungan antar publik atau hubungan publik. Sedangkan
definisi PR menurut para pakar komunikasi, antara lain:
PR adalah
fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan
aturan seseorang atau lembaga demi kepentingan publik dan melaksanakan suatu
program kegiatan untuk memperoleh pengertian dan penerimaan publik (Betrand R.
Canfield, 1964:4).
PR adalah
proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh itikad baik
dan pengertian dari konsumen, pegawainya dan publik umumnya; kedalam dengan
mengadakan analisa dan perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan
mengadakan pernyataan-pernyataan (J.C. Seidel).
PR adalah
suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang
lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau
suatu lembaga atau badan (Howard Bonham).
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi
perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui
dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting
terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).
Menurut Rosady Ruslan (2001, 246) tujuan PR adalah
sebagai berikut:
1.
Menumbuhkembangkan citra
perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
2.
Mendorong tercapainya
saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
3.
Mengembangkan sinergi
fungsi pemasaran dengan public relation.
4.
Efektif dalam membangun
pengenalan merek dan pengetahuan merek.
5.
Mendukung bauran pemasaran.
Komentar
Posting Komentar